LAPORAN PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN-MINUMAN
PEMERIKSAAN JAMUR PADA MAKANAN
“ROTI DAN WORTEL”
A.
Tanggal
Praktikum
04 September 2013
B.
Materi
Pemeriksaan jamur pada roti dan
wortel dengan menggunakan media selektif untuk menumbuhkan jamur yang ada pada makanan.
C.
Tujuan
Mengamati morfologi jamur secara makroskopis (koloni) dan
mikroskopis (sel) dari sampel makanan.
D.
Alat dan Bahan
Alat :
1.
Erlenmeyer
100 ml
2.
Pipet
volume steril
3.
Timbangan
4.
Pisau
steril
5.
Lumpang
steril
6.
Petridish
steril
7.
Pipumb
8.
Lampu
Bunsen
9.
Pinset
10.
Etiket
11.
Mikroskop
12.
Autoclave
13.
Tali
rami
14.
Kertas
pembungkus
15.
Incubator
16.
Object
glass
17.
Cover
glass
18.
Sendok
Steril
19.
Beaker
glass
20.
Gelas
ukur
21.
Water
bath
Bahan :
1.
Roti
2.
Wortel
3.
Media
PDA
4.
Pepton
water steril
5.
Larutan
PZ
E.
Prosedur Kerja
1.
Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
2.
Membuat
pepton water steril
a.
Timbang
9 gram pepton water dengan tibangan analitik
Pepton water =
x 600 = 9 gram
b.
Masukkan
dalam beaker glass dan tambahkan 600 ml aquadest kemudian aduk
c.
Masukkan
pada 6 erlenmeyer @100 ml lalu tutup dengan kapas dan
aluminiumfoil, ikat dengan tali rami
d.
Sterilkan
pada autoclave
3.
Membuat
media PDA / SDA
-
Timbang
PDA 4,68 gram dengan timbangan analitik
PDA =
x 120 = 4,68 gram
-
Masukkan
dalam beaker glass dan tambahkan 120 ml aquadest
-
Panaskan
di kompor listrik sambil diaduk sesekali sampai warnanya menjadi kuning
-
Tuang
dalam erlenmeyer lalu tutup dengan kapas dan aluminiumfoil,ikat dengan tali
rami
-
Sterilkan
pada autoclave
-
Letakkan
pad waterbath ukur suhunya sampai 55o c
4.
Timbang
± 10 gram makanan secara steril
5.
Terus
hancurkan dengan lumpang secara steril
6.
Tambahkan
dengan 90 ml pepton water secara steril
7.
Ambil
1 ml larutan campuran tersebut dan masukkan ke dalam petridish steril
8.
Tuang
dengan media PDA suhu 55°C ± 15 ml secara steril
9.
Eramkan
pada incubator suhu 37°C selama 5-7 hari
10.
Amati
secara makroskopis dan secara mikroskopis jamur yang tumbuh
11.
Untuk
secara micros ambil sedikit dengan scapel bagian media yang ditumbuhi jamur
12.
Letakkan
diatas object glass lalu ditetesi satu tetes larutan PZ
13.
Kemudian
cacah dengan scapel hingga terlihat kecil-kecil
14.
Fiksasi
sebanyak 3x diatas bunsen
15.
Lalu
tutup dengan covr glass
16.
Periksa
pada mikroskop perbesaran 10x-40x
17.
Amati
dan catat hasilnya
F.
Dasar Teori
Ø Jamur
Jamur merupakan kelompok organisme
eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya
multiseluler (bersel banyak).Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya
dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
Tubuh jamur tersusun dari komponen
dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium.
Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. Hifa adalah
struktur menyerupai benang yang tersusun dari dindingberbentuk pipa (Pelczar
and Reid, 1958). Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma
hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Secara umum fungi dapat dibagi
menjadi dua kelompok berdasarkan atas tipe selnya yaitu :
1.
Fungi
bersifat uniselluler (khamir)
Khamir
(“yeast”) adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa generasi ada yang
membentuk miselium dengan percabangan. Khamir hidupnya sebagian ada yang
saprofit dan ada beberapa yang parasitik. Sel khamir mempunyai ukuran yang
bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 μm sampai 20-50μm, dan lebar
1-10 μm.
2.
Fungi
yang bersifat multiselluler (kapang)
Kapang adalah
fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada makanan
mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas.
Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul
akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Kapang terdiri dari
suatu thallus yang tersusun dari filamen yang bercabang yang disebut hifa.
Kumpulan dari hifa disebut miselium
Ø Aspergillus
Aspergillus adalah suatu jamur yang
termasuk dalam kelas Ascomycetes yang dapat ditemukan dimana–mana di alam ini.
Ia tumbuh sebagai saprofit pada tumbuh-tumbuhan yang membusuk dan terdapat pula
pada tanah, debu organik, makanan dan merupakan kontaminan yang lazim ditemukan
di rumah sakit dan Laboratorium. Aspergillus adalah jamur yang
membentuk filamen-filamen panjang bercabang, dan dalam media biakan membentuk
miselia dan konidiospora. Aspergillus berkembang biak dengan
pembentukan hifa atau tunas dan menghasilkan konidiofora pembentuk spora.
Sporanya tersebar bebas di udara terbuka sehingga inhalasinya tidak dapat
dihindarkan dan masuk melalui saluran pernapasan ke dalam paru.
Cici–ciri Aspergillus adalah
mempunyai hifa berseptat dan miselium bercabang, sedangkan hifa yang muncul
diatas permukaan merupakan hifa fertil, koloninya berkelompok, konidiofora
berseptat atau nonseptat yang muncul dari sel kaki, pada ujung hifa muncul
sebuah gelembung, keluar dari gelembung ini muncul sterigma, pada sterigma
muncul konidium–konidium yang tersusun berurutan mirip bentuk untaian mutiara,
konidium–konidium ini berwarna (hitam, coklat, kuning tua, hijau) yang memberi
warna tertentu pada jamur.
G.
Hasil Praktikum
Pengamatan dengan Cara :
|
Jenis Sampel
|
|
Wortel
|
Roti
|
|
1.
Makroskopis
|
Ditemukan adanya jamur berbentuk bulatan putih, dan menyebar
|
Ditemukan adanya jamur dengan cirri berbentuk bulatan hitam dan
menyebar
|
2.
Mikroskopis
|
Ditemukan jamur yang menyebar dengan cirri-ciri bentuknya
menyerupai tangkai yang bercabang banyak, yang diduga adalah Aspergillus sp.
|
Ditemukan jamur dengan ciriciri menyebar di beberapa area, dan
berbentuk seperti serabut tangkai dengan banya cabang dan diduga Aspergillus
niger
|
H.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum pemeriksaan jamur pada sampel makanan telah
ditemukan adanya jamur pada sampel makanan tersebut. Dalam praktikum ini sampel
yang dipakai yaitu wortel dan roti. Dan setelah diidentifikasi dapat diketahui
bahwa jamur pada wortel yaitu Aspergillus sp. dan jamur pada roti yaitu
Aspergillus niger.
I.
Saran
Saat membeli makanan sebaiknya di cek terlebih dahuludari bau,
warna, tanggal kadaluarsa dan sebagainya
untuk menghindari timbulnya keracunan makanan yang disebabkan oleh jamur yang
ada pada makanan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Liesmina,
2012. Jamur Aspergillus. http://frestime.wordpress.com/2012/09/01/jamur-aspergillus/ diakses pada tanggal 12 September
2013 pukul 14:00
2.
Mail.2010.
Laporan Kapang Khamir. http://feritriana-feri.blogspot.com/2012/02/pemeriksaan-kapang-pada-roti.html diakses pada tanggal 12 September 2013 pukul 20:45
3.
Triana,
Feri. Pemeriksaan Kapang Pada Roti. http://mailplp.blogspot.com/2010/11/laporan-kapang-kamir.html diakses pada tanggal 12 September 2013 pukul 21:00